Parodi Film: Jailangkung (2017)




SPOILER ALERT

SPOILER ALERT

SPOILER ALERT

SPOILER ALERT

SPOILER ALERT

SPOILER ALERT

Ferdi (Lukman Sardi) diketemukan nggak sadar di sebuah rumah terpencil oleh pilot pesawat carterannya. Dia dirawat di ICU, tapi dokter nggak bisa menemukan apa penyakitnya.

Anak Ferdi, Bella (Amanda Rawles), tentu kepikiran. Dia minta bantuan Rama (Jefri Nichol), seorang... yah, dibilang 'pinter' kok banyak nggak taunya, tapi dibilang awam kok kayaknya rada ngerti dikit, gitu.

"Bapak kamu ketempelan," demikian vonis Rama dengan muka misterius.
"...maksudnya... ketempelan mahluk halus?" tanya Bella lamban.
"Ya iya, soalnya kalo ketempelan stiker Taman Buah Mekarsari sama Taman Safari, nggak usah masuk ICU, digosok pake minyak kayu putih juga ngeletek."

Ya, stiker-stiker ngeselin ini bisa gampang dikeletek
setelah dikasih minyak kayu putih. Baru tau? Kasihan. 
Akhirnya Rama, Bella, serta kakak Bella, Angel (Hannah Al Rasyid) dan adik Bella, Tasya (Gabriella Quinlyn) beramai-ramai naik pesawat carteran ke rumah terpencil tempat Ferdi ditemukan.

Di rumah itu, Bella dan Rama menemukan boneka jailangkung.
"Salah satu aturan jailangkung adalah, setelah arwah dipanggil, dia harus dipulangkan lagi," jelas Rama.
"Oh, mirip aturan manggil tukang lulur ke rumah ye," jawab Bella sinis, mungkin masih dendam urusan stiker.

Singkat cerita, Bella dan Rama melakukan ritual jailangkung, dan... ujug-ujug Tasya tergeletak nggak sadar.

"Njing, tadinya kan gue minta tolong elu buat nyadarin bapak gue. Eh, masalah bapak gue belum beres, malah sekarang adik gue yang kena. Gimana sih Nyet," Bella protes kepada Rama.
Rama terdiam, lalu setelah beberapa saat dia mengucapkan kalimat yang cukup sering terdengar di film-film Indonesia aneka genre: "Hmm... kalau begitu saya pulang dulu."

Sementara itu, Angel yang abis nungguin Ferdi di ICU tiba-tiba merasakan ada yang nggak beres dengan perutnya. Dia berjalan tertatih-tatih, sambil memegang perut. Nggak lama kemudian dari antara kedua kakinya berjatuhan... belatung. Adegan ini cukup penting, karena mengingatkan kita semua agar rajin mengganti celana dalam.

"Roh jahat yang menempel pada pada bapak kamu bernama Matianak," setelah googling akhirnya Rama menemukan sedikit titik terang.
"Matianak? Apaan tuh. Gue taunya Kuntilanak," kata Bella acuh tak acuh.
"Gue juga taunya itu. Masalahnya, Kuntilanak udah dipake jadi judul film tahun 2006, sutradaranya sama juga kok dengan film ini."

"Review" film ini bisa diklik di sini
(ya, ini promo. Biarin aja kenapa sik)

"Tapi Jelangkung juga udah dipake sama sutradara yang sama, dan ini cuma dibedain dikit penulisannya jadi JAIlangkung."
"Memang penulisannya beda dikit, tapi kan kualitasnya beda jauh."
Lantas mereka berdua terdiam. Penonton juga.

Sebagai solusi dari segala permasalahan ini, tentu saja adalah seluruh keluarga harus berbondong-bondong balik lagi ke rumah terpencil.

"Untuk memulangkan arwah jahat, kita harus melakukan apa yang disebutkan dalam mantera yaitu 'datang gendong, pulang bopong'," kata Rama.
"Tapi gimana kalo abis dari sini dia mau ke tempat lain, misalnya mau belanja dulu di Alfamidi. Secara teknis kan dia bukan 'pulang'. Apakah kita perlu bopong juga?" tanya Bella kritis.
Rama meringis. Angel juga, tapi mungkin lebih karena efek ada belatung merayap-rayap dalam celana dalam. Yap, bayangkan. Kalian juga akan meringis pastinya, kan?

Film diakhiri dengan ritual jailangkung lagi, lalu efek angin berhembus, kamera bergoyang, orang-orang jungkir balik, teriak-teriak, setan bermunculan, barang-barang jatuh, blablabla, selesai. Dan jangan lupa ada adegan penutup yang menjanjikan kehadiran sequel.

Komentar

Postingan Populer